Mengenal Rumah Adat dari Suku Betawi di Indonesia – Macam-macam rumah adat di Indonesia rtp slot gacor hari ini tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Rumah adat adalah rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi kegenerasi dan tanpa atau dikit sekali mengalami perubahan. Macam-macam rumah adat di Indonesia terdiri atas beraneka ragam ciri khas dari tiap-tiap daerah. Hal ini merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai harganya. Keberagaman tersebut membuat macam-macam rumah adat memiliki bentuk yang berbeda.
Macam-macam rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, serta kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban. Hal tersebutlah yang membuat macam-macam rumah adat di Indonesia sangat penting untuk dilestarikan.
Rumah Gudang
Rumah adat Betawi selanjutnya, yaitu rumah Gudang. Bisa dikatakan kalau rumah ini merupakan jenis rumah adat tertua yang dimiliki oleh masyarakat Betawi, karena wild bandito dipercaya sudah ada sejak masa kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara di abad ke-5 Masehi. Rumah adat ini memiliki ciri khas atap berbentuk pelana. Namun, berbeda dengan atap pelana pada rumah adat Kebaya, atap pelana pada rumah adat Gudang terletak pada bagian depan dan belakang. Selain itu, beberapa rumah adat ini juga memiliki atap berbentuk perisai.
Baik atap berbentuk pelana ataupun perisai, keduanya tersusun dari kerangka kuda-kuda dan mendapat tambahan struktur atap jure di kedua ujung bangunan. Keunikan rumah adat Gudang terlihat pada bagian depan rumah, yaitu terdapat sepenggal atap dengan posisi miring yang disebut topi, dak, atau markis. Fungsinya, untuk menahan cahaya matahari atau guyuran hujan supaya tidak mengenai ruang depan yang terbuka.
Rumah Joglo
Terakhir, ada rumah Joglo. Sekilas, rumah adat suku Betawi ini tampak mirip seperti rumah adat Joglo yang berada di daerah Jawa Tengah. Hal ini karena rumah Joglo Betawi biasanya dibangun oleh beberapa etnik keturunan bangsawan Jawa yang hijrah ke tanah Betawi. Akibat pengaruh dari kebudayaan Jawa itu, maka lahirlah rumah Joglo Betawi.
Meski begitu, rumah Joglo Betawi mempunyai beberapa perbedaan yang menjadi ciri khasnya. Misalnya, memiliki denah berbentuk bujur sangkar dan tak seperti rumah adat Joglo di Jawa Tengah, rumah adat ini tidak menggunakan tiang penopang atap untuk membagi ruangan di dalam rumah. Tak hanya dibangun oleh orang-orang dari suku Jawa, masyarakat asli Betawi pun suka membangun rumah ini. Umumnya, mereka adalah tokoh masyarakat kampung di masa lampau atau disebut biasa sebagai bebongkot. Sehingga, rumah ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Bebongkot.
Rumah Kebaya
Rumah adat suku Betawi ini lebih dikenalĀ denganĀ slot dragon nama rumah bapang. Rumah ini disebut dengan rumah kebaya dikarenakan atapnya mirip dengan pelana yang dilipat dan jika dilihat dari sisi samping terlihat mirip lipatan kebaya.Salah satu ciri khas yang utama dari rumah tradisional ini adalah terasnya yang relatif luas. Teras yang luas itu berfungsi untuk menjamu para tamu maupun sebagai tempat bersantai para anggota keluarga. Dinding rumah tersebut dibuat dari berbagai panel yang bisa digeser ke tepi. Hal itu berfungsi agar rumah terlihat lebih luas. Berdasarkan sifatnya, rumah kebaya dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu rumah bagian belakang yang bersifat pribadi dan hanya dapat dilihat oleh anggota keluarga terdekat dan rumah bagian depan yang bersifat semi publik. Masyarakat Betawi dulunya juga membangun sumur dan permakaman yang berada di samping rumahnya.
Rumah Panggung
Rumah panggung dibangun oleh masyarakat Betawi yang berada di wilayah pesisir atau tepi sungai untuk menghindari banjir maupun air pasang. Rumah tradisional ini umumnya tidak mempunyai bentuk bangunan dengan ciri khas tersendiri. Selain itu, rumah tersebut juga tidak mempunyai aturan baku dalam penentuan arahnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Swadarma (2014) dan Suswandari (2017), rumah etnik Betawi ini dapat dikategorikan menjadi dua jenis jika ditilik dari strukturnya, yaitu rumah darat dan rumah panggung. Rumah darat atau sering disebut dengan rumah depok merujuk kepada rumah yang lantainya menempel secara langsung ke tanah, sedangkan rumah panggung merujuk kepada rumah yang lantainya diangkat dari tanah dengan memakai tiang-tiang kayu.